"Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku sejarah diam, sastra bungkam, sains lumpuh, pemikiran macet. Buku adalah mesin perubahan jendela dunia”
Pemerintah Daerah Banggai Laut melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terus tancap gas dalam menanamkan atau menumbuhkan kesadaran literasi di masyarakat. Selain menggenjot Perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah se-Banggai Laut, kini melalui momentum Hari Buku Nasional 2022 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan telah mempersembahkan Kamus Bahasa Banggai untuk memperkaya literatur masyarakat.
Selain untuk memperkaya literatur pada perpustakaan daerah, kehadiran kamus bahasa banggai juga sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam melestarikan bahasa daerah. Karena bahasa daerah adalah bahasa budaya, bahasa pemersatu yang mempererat keakraban serta sejarah dan bukti peninggalan leluhur dalam bentuk perangkat bertutur.
Sebagaimana disampaikan oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banggai Laut, H. Ramli, SKM, MM melalui sambungan whatsapp, bahwa melestarikan simbol-simbol budaya termasuk bahasa daerah sangatlah penting.
"Bahasa daerah apapun itu, jika tidak diperhatikan maka pasti akan punah," tuturnya. Selasa (17/05/2022).
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Perpustakaan, Ajapin Ajis, S.Pd diruang kerjanya menjelaskan bahwa dirinya bersyukur atas kehadiran Kamus Bahasa Banggai. Ini merupakan sebuah terobosan baru Pemerintah Daerah Banggai Laut melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.
"Meskipun jumlahnya baru 25 buah, tetapi patut kita syukuri. Mudah-mudahan dapat menambah minat baca masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut Ajapin Ajis menerangkan bahwa selama ini belum ada dasar dalam mengembangkan dan melaksanakan struktur bahasa banggai, sehingga dengan adanya kamus ini dapat menambah pengetahuan bagi kita khususnya masyarakat banggai untuk dapat mempelajari struktur kosakata bahasa banggai.
"Kehadiran kamus bahasa banggai ini dapat menambah perbendaharaan dan melestarikan budaya bahasa banggai," terangnya.
Bahasa Daerah merupakan kekayaan luar biasa yang tanpa kita sadari perlahan lenyap dan punah. Dan ini merupakan kekayaan terakhir sebuah bangsa sebagai bukti adanya peradaban, seni dan budaya bahkan eksistensi bangsa itu sendiri. Sehingga kehadiran Kamus Bahasa Banggai patut kita apresiasi setinggi-tingginya dengan meluangkan waktu di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan untuk membacanya, karena salah satu pintu literasi adalah buku. ***AA