Erfin maju sebagai caleg di Dapil I Bondowoso (Kecamatan Kota, Tenggarang, dan Wonosari). Pria yang mendapat nomor urut 9 ini merelakan satu ginjalnya untuk dilelang bagi yang membutuhkan.
Saat ini, lelang ginjal masih dilakukan secara konvensional atau door to door. Artinya, dia menawarkannya pada warga yang ditemuinya.
"Langkah ini terpaksa saya lakukan. Sebab, saya melihat kondisi demokrasi di Indonesia saat ini memprihatinkan," ungkap Erfin saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (16/1/2024).
Untuk menjadi calon legislatif, Erfin menyebut diperlukan biaya yang tidak sedikit. Misalnya untuk mencetak alat peraga kampanye (APK) hingga biaya penggalangan suara.
"Konstituen itu sekarang sudah pintar-pintar. Kalau hanya janji, tapi tak ada uangnya tak akan dipilih," papar mantan kepala desa ini.
Bahkan, disampaikan Erfin, untuk mendapat satu suara, ia butuh sejumlah uang. Nilai itu tinggal dikalikan untuk berapa suara di dapil tersebut.
"Saya sudah turun ke masyarakat. Minimal butuh lima puluh ribu untuk dapat satu suara," tandas Erfin.