MAKASSAR, TEROPONG BANGGAI - Pagi menjelang, 9 April 2025, sinar keemasan mentari menembus tirai jendela Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Makassar, menandai dimulainya Musyawarah Besar (Mubes) KKSS ke‑XII sekaligus Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke‑25. Ribuan perantau Sulawesi Selatan, dari Jakarta hingga Papua, berkumpul untuk menyuarakan aspirasi dan meneguhkan tali persaudaraan di tanah kelahiran.
Di tengah gemuruh sambutan dan gemerincing gelas kopi, Alwi M. Dg. Liwang, SH., MM. terpilih sebagai pimpinan sidang MUBES ke- XII. Alwi, pengacara senior yang berasal dari kabupaten terpencil Banggai Laut di Pulau Sulawesi, dipercaya mewakili BPD KKSS wilayah Indonesia Bagian Tengah untuk memimpin jalannya sidang. Dengan suara tegas namun penuh kehangatan, ia membuka sesi pertama, mengundang setiap delegasi untuk bersuara dalam semangat musyawarah.
Sebagai pimpinan sidang, tugas Alwi jauh melampaui memukul palu rapat. Ia menjadi penjaga tata tertib, moderator yang adil, dan penafsir pedoman organisasi. Setiap usulan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga diuji kelayakannya di hadapan para peserta, sementara keputusan akhir diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Lewat posisi ini, Alwi diharapkan merajut kesepakatan lintas wilayah dan generasi.
KKSS, atau singkatan dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, yang merupakan wadah silaturahmi bagi diaspora Sulsel di seluruh nusantara dan mancanegara. Mubes, sebagai forum tertinggi, menyatukan suara ribuan anggota untuk menetapkan arah kebijakan lima tahun ke depan. Di sinilah lahir pemimpin baru, program unggulan, serta strategi penguatan jati diri budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
KKSS, atau singkatan dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, yang merupakan wadah silaturahmi bagi diaspora Sulsel di seluruh nusantara dan mancanegara. Mubes, sebagai forum tertinggi, menyatukan suara ribuan anggota untuk menetapkan arah kebijakan lima tahun ke depan. Di sinilah lahir pemimpin baru, program unggulan, serta strategi penguatan jati diri budaya Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
Dalam pidatonya, Alwi menegaskan visi “Siri’ Na Pacce Digital”, yakni memadukan nilai tradisi dengan inovasi teknologi.
“Kita perlu menyalurkan semangat persaudaraan lewat platform digital, agar cerita dan nilai luhur kita tak tergerus zaman,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah.
Ketika sore merayap, langit Makassar pun berwarna jingga, seakan menyambut harapan baru. Di antara derai ombak dan desir angin pantai Losari, semangat Alwi M. Dg. Liwang sebagai perwakilan BPD KKSS wilayah Indonesia Bagian Tengah mengalir hangat, meneguhkan tekad membawa KKSS melangkah lebih jauh dalam persatuan, kemajuan, dan kecintaan pada tanah leluhur. (*)
*Penulis: Abdul Azis Naba (Aan)